PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM TERHADAP PROSES HIDROLISIS RUMPUT LAUT Ulva reticulata DALAM PRODUKSI BIOETANOL SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN

Bria, Patrisius Maryanto (2023) PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM TERHADAP PROSES HIDROLISIS RUMPUT LAUT Ulva reticulata DALAM PRODUKSI BIOETANOL SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN. Undergraduate thesis, Universitas Timor.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (688kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (38kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (596kB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (637kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (211kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

Abstract

PATRISIUS MARYANTO BRIA. Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Terhadap Proses Hidrolisis Makroalga Ulva reticulata Dalam Produksi Bioetanol Sebagai Energi Terbarukan. Dibimbing Oleh SEFRINUS M. D. KOLO, S.Si., M.Si dan NOVIANA MERY OBENU, S.Si., M.Si Energi tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Konsumsi energi di Indonesia terbagi atas beberapa sektor dengan konsumsi energi tertinggi diduduki oleh sektor transportasi (44,2%) dan industri (33,5%). Tingkat konsumsi energi yang tinggi mengakibatkan cadangan pasokan minyak di perut bumi semakin menipis dan akan habis untuk beberapa tahun kedepan. Bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang dinilai ideal untuk menggantikan energi fosil. Biomassa Ulva reticulata dapat dikonversi menjadi bioetanol dengan proses hidrolisis asam encer menggunakan CEM Microwave, kemudian difermentasi dengan bantuan mikroorganisme dan destilasi. Analisis kadar gula pereduksi dilakukan dengan menggunakan metode Dinitrosalisilat (DNS) (UV-Vis). Analisis permukaan Ulva reticulata dilakukan menggunakan Scanning Elektron Microscopy (SEM). Analisis kadar etanol dilakukan dengan metode kromatografi gas (GC-FID) dan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil analisis menunjukan bahwa kadar gula pereduksi tertinggi pada katalis HCl 7% yaitu sebesar 84,7 g/L, katalis HNO3 7% sebesar 72, 53 g/L dan katalis H2SO4 3% yaitu 64, 67 g/L. Hasil analisis kualitatif ditandai dengan adanya perubahan warna dari orange menjadi hijau kebiruan. Hasil analisis kuantitatif etanol menggunakan GC-FID pada katalis HCl 44,29%, H2SO4 43,89% dan HNO3 43,40%. Hasil analisis kuantitatif etanol menggunakan HPLC pada katalis HNO3 1,88%, HCl 1,81% dan H2SO4 1,69%.

Actions (login required)

View Item