PERLAKUAN VARIASI ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DARI KABUPATEN MALAKA SECARA IN VITRO

Mete, Klaudia Irene (2023) PERLAKUAN VARIASI ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DARI KABUPATEN MALAKA SECARA IN VITRO. Undergraduate thesis, Universitas Timor.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (750kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (118kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (469kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB III METODE PENELITIAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (145kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (330kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB V PENUTUP.pdf

Download (198kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon penggunaan variasi zat pengatur tumbuh (BAP, NAA dan 2,4 D) terhadap pertumbuhan eksplan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dari Kabupaten Malaka secara in vitro dan pada konsentasi berapakah yang menghasilkan pertumbuhan yang paling optimal. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor pada bulan Juli sampai Agustus 2022. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik Oneway ANOVA satu faktor yang terdiri dari kombinasi zat pengatur tumbuh 0,1 mg/l NAA + 1 mg/l BAP, 0,3 mg/l NAA + 1 mg/l BAP, 0,6 mg/l NAA + 1,8 mg/l BAP, 0,9 mg/l NAA + 1,6 mg/l BAP, 0,1 mg/l 2,4 D + 1 mg/l BAP, 0,3 mg/l 2,4 D + 1 mg/l BAP, 0,6 mg/l 2,4 D + 1,8 mg/l BAP + 0,9 mg/l 2,4 D + 1,6 mg/l BAP, dan kontrol. Masing-masing perlakuan dibuat sebanyak 3 kali ulangan. Eksplan yang digunakan adalah eksplan biji kacang tanah yang ditumbuhkan dalam media basal MS (Murashige and skoog). Parameter yang diamati adalah hari muncul akar, hari muncul tunas, tinggi tanaman, panjang akar, jumlah akar dan jumlah daun. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dngan uji BNJ 5%. Perlakuan 0,3 mg/l NAA+ 1 mg/l BAP merupakan perlakuan yang paling tinggi nilainya karena dapat mempercepat kemunculan akar dan tunas serta merangsang pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah akar, dan jumlah daun, pada perlakuan 0,3 mg/l 2,4 D + 1 mg/l BAP dapat memperbanyak jumlah akar tanaman kacang tanah, sedangkan untuk perlakuan 0,9 mg/l 2,4 D + 1,6 mg/l BAP merupakan perlakuan yang memberikan respon paling rendah nilainya jika dilihat dari setiap parameter pertumbuhan tanaman kacang tanah. Jadi kombinasi variasi zat pengatur tumbuh yang paling optimal terdapat pada perlakuan D2 (0,3 mg/l NAA dan 1 mg/l BAP) karena memberikan karakter morfologi terbaik dan berbeda nyata bila dibandingkan dengan kombinasi zat pengatur tumbuh lainnya yang ditandai dengan munculnya tunas dan akar yang segar.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Zat pengatur tumbuh, pertumbuhan, karakter morfologi
Subjects: Q Science > QK Botany
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Biologi
Depositing User: Palmerya Alma Sau
Date Deposited: 18 Mar 2024 00:32
Last Modified: 18 Mar 2024 00:32
URI: http://repository.unimor.ac.id/id/eprint/649

Actions (login required)

View Item View Item