SAPAAN PENGHARGAAN BAHASA TETUN DIALEK FEHAN DI DESA LAMEA KECMATAN WEWIKU KABUPATEN MALAKA KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Nahak, Rementus Jemianus (2021) SAPAAN PENGHARGAAN BAHASA TETUN DIALEK FEHAN DI DESA LAMEA KECMATAN WEWIKU KABUPATEN MALAKA KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Undergraduate thesis, Univrsitas Timor.

[img] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf

Download (619kB)
[img] Text (BAB I)
BAB 1.pdf

Download (315kB)
[img] Text (BAB II)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (328kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (216kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (407kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB 5.pdf

Download (316kB)
[img] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf

Download (268kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bentuk Sapaan Penghargaan dalam BTDF. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, teknik dokumentasi, teknik wawancara, teknik rekam dan teknik catat. Penelitian ini dilakukan di desa Lamea, kecamatan Wewiku, kabupaten Malaka. Data yang digunakan berupa sistem sapaan penghargaan bahasa tetun dialek fehan (BTDF). Hasil penelitian Bentuk sistem sapaan penghargaan dalam BDTF di desa Lamea terbagi ke dalam beberapa faktor, yakni usia, jenis kelamin, dan status sosial. Sistem sapaan penghargaan berdasarkan faktor usia dibagi menjadi tiga bagian yakni usia tua, usia dewasa dan usia remaja. Sistem Sapaan bei ubuk merupakan sistem sapaan yang digunakan penutur usia dewasa dan remaja untuk menyapa mitra tutur usia tua. Selanjutnya oan mane, oan feto digunakan penutur usia tua untuk menyapa mitra tutur usia dewasa. Sistem sapaan oa bein mane, oan bein feto merupakan sistem sapaan yang digunakan penutur untuk menyapa mitra tutur usia remaja. Sistem sapaan penghargaan berdasarkan jenis kelamin yang ditemukan yaitu mau ulu, sapaan ini merupakan sistem sapaan yang digunakan penutur untuk menyapa mitra tutur yang berjenis kelamin laki-laki. Selanjutnya sapaan bi ulu, sistem sapaan ini digunakan penutur untuk menyapa mitra tutur yang berjenis kelamin perempuan. Sistem sapaan penghargaan berdasarkan status sosial seperti ama ulun desa sistem sapaan ini digunakan penutur untuk menyapa mitra tutur berdasarkan profesi atau jabatan sebagai kepala desa. Berikutnya na‟i lulik sistem sapaan ini digunakan oleh penutur untuk menyapa mitra tutur yang mempunyai profesi sebagai tokoh agama katolik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bentuk sistem sapaan penghargaan dalam BDTF di desa Lamea sangat bervariasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: BTDF, sosiolinguistik, faktor, usia, jenis kelamin, status sosial
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Bahasa Indonesia
Depositing User: Mr Engelbertus De Yesus Taus
Date Deposited: 20 Sep 2022 03:08
Last Modified: 20 Sep 2022 03:08
URI: http://repository.unimor.ac.id/id/eprint/408

Actions (login required)

View Item View Item