NILAI KECERNAAN IN VITRO SILASE DENGAN BAHAN DASAR LIMBAH DAUN UBI KAYU DENGAN PENGGUNAAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus mualleri) SEBAGAI ADITIF PADA LEVEL YANG BERBEDA

Lalisuk, Paulus A (2022) NILAI KECERNAAN IN VITRO SILASE DENGAN BAHAN DASAR LIMBAH DAUN UBI KAYU DENGAN PENGGUNAAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus mualleri) SEBAGAI ADITIF PADA LEVEL YANG BERBEDA. Undergraduate thesis, Universitas Timor.

[img] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf

Download (414kB)
[img] Text (BAB I)
BAB 1.pdf

Download (113kB)
[img] Text (BAB II)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (533kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (224kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (132kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB 5.pdf

Download (238kB)
[img] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf

Download (557kB)

Abstract

PAULUS A. LALISUK. Nilai Kecernaan In Vitro Silase Dengan Bahan Dasar Limbah Daun Ubi Kayu Dengan Penggunaan Tepung Porang (Amorphophallus mualleri) Sebagai Aditif Pada Level Yang Berbeda. Dibimbing oleh Dr. Paulus K. Tahuk, S.Pt., M.P dan Gerson Frans Bira, S.Pt., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penggunaan Tepung Porang (Amorphophallus mualleri) Sebagai Aditif Pada Level Yang Berbeda terhadap kecernaan in vitro. Penelitian ini telah dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Timor, Kelurahan Sasi, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan uji analisis Laboratorium di Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini berlangsung selama 85 hari, terhitung bulan Desember 2020 sampai Januari 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Searah terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (pakan kontrol tanpa aditif porang), P1 (aditif porang 10% dalam pakan), P2 (aditif porang 20% dalam pakan), dan P3 (aditif porang 30% dalam pakan). Variabel yang diamati dalam penelitianini adalah Kecernaan Bahan Kering (KCBK), Kecernaan Bahan Organik (KCBO), serta Produksi Asam Lemak Volatil (VFA). Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung porang sebagai bahan aditif dalam pembuatan silase daun ubi kayu berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai Kecernaan bahan kering masing-masing perlakuan adalah P0 : 38.04±1.25; P1 : 37.44±0.69; P2 : 36.96±0.54; dan P3 : 34,13±1.87%. Kecernaan bahan organik berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap perlakuan. Kecernaan bahan organik masing-masing perlakuan adalah P0 : 32,51±0.85; P1 : 32.07±0.90; P2 : 32.22±0.35 dan P3 : 29.58±1.55%. Produksi Asam Lemak Volatil berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap perlakuan. Produksi asam lemak volatile masing-masing perlakuan adalah P0 : 73.55±10.2; P1 : 74.41±6.24; P2 : 61.27±8.09 dan P3 : 59.35±6.17%. Disimpulkan bahwa semakin tinggi level penggunaan tepung porang (10%, 20%, 30%) sebagai aditif dalam ransum, memberikan efek dalam menurunkan kecernaan bahan kering, bahan organik sedangkan untuk produksi VFA masih normal pada penggunaan 10%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Silase, Daun Ubi Kayu, Rumput Raja, Gamal, Porang dan Kecernaan In Vitro
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SD Forestry
S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Pertanian > Peternakan
Depositing User: Mr Engelbertus De Yesus Taus
Date Deposited: 23 Aug 2022 01:33
Last Modified: 23 Aug 2022 01:33
URI: http://repository.unimor.ac.id/id/eprint/245

Actions (login required)

View Item View Item