PENGARUH PERLAKUAN AWAL MENGGUNAKAN PELARUT HNO3 ENCER DALAM PRODUKSI BIOETANOL DARI LIMBAH SABUT PINANG (Areca catechu L.)

Bano, Yulita (2024) PENGARUH PERLAKUAN AWAL MENGGUNAKAN PELARUT HNO3 ENCER DALAM PRODUKSI BIOETANOL DARI LIMBAH SABUT PINANG (Areca catechu L.). Undergraduate thesis, Universitas Timor.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (1MB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (39kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (541kB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (458kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (137kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Download (724kB)

Abstract

Meningkatnya kebutuhan dan konsumsi energi di berbagai belahan dunia disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk, aktivitas industri serta perkembangan teknologi dan penggunaan transportasi. Sumber energi minyak bumi yang menyebabkan penurunan cadangan minyak bumi dalam beberapa tahun ke depan akan semakin langka dan mengakibatkan krisis energi. Diperlukan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui, seperti bioetanol. Bioetanol diperoleh pada proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Salah satu bahan baku pembuatan bioetanol adalah sabut buah pinang, karena memiliki kandungan senyawa kimia selulosa sebesar 63,20%. Pada penelitian ini sabut buah pinang dihidrolisis dengan menggunakan Microwave dan melakukan variasi suhu hidrolisis dari suhu 100, 150, 200 dan 2500C dengan katalis HNO3 2% dengan waktu 30 menit. Fermentasi dilakukan selama 7 hari. Selanjutnya hasil fermentasi didestilasi dengan alat destilasi bertingkat. Hasil Hidrolisat dianalisis kadar gula pereduksi dengan metode DNS menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Etanol hasil destilasi dianalisis kualitatif dengan larutan kalium dikromat dan analisis kuantitatif menggunakan GC. Hasil pada penelitian kadar gula pereduksi tertinggi pada suhu optimum 2000C sebesar 65,74 g/L. Hasil uji kualitatif dengan larutan kalium dikromat menunjukkan adanya etanol pada sampel ditandai dengan perubahan warna dari jingga menjadi biru. Kadar etanol hasil uji kuantitatif menggunakan GC sebesar 37,26 %.

Actions (login required)

View Item