PENGARUH VARIASI DAYA CEM SYNTHESIZER TERHADAP PROSES HIDROLISIS ASAM ENCER RUMPUT LAUT Ulva reticulata DALAM PRODUKSI BIOETANOL

Silab, Maria Yusita T. (2024) PENGARUH VARIASI DAYA CEM SYNTHESIZER TERHADAP PROSES HIDROLISIS ASAM ENCER RUMPUT LAUT Ulva reticulata DALAM PRODUKSI BIOETANOL. Undergraduate thesis, Universitas Timor.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (644kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (16kB)
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (602kB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (685kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Download (415kB)
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN.pdf Download (1MB)

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia semakin tinggi setiap tahun. Konsumsi energi tertinggi ditempati oleh sektor transportasi (42%) dan industri (39%). Konsumsi energi yang tinggi ini menyebabkan cadangan minyak di Indonesia semakin menipis dan mengakibatkan tingginya harga jual. Bioetanol dinilai ideal untuk dikembangkan dalam menyuplai kebutuhan energi di Indonesia. Ulva reticulata berpotensi dijadikan sebagai bahan baku dalam produksi bioetanol karena memiliki kandungan karbohidrat mencapai 33% dan kandungan glukosa, galaktosa, arabinosa, xilosa, dan mannosa. Kandungan karbohidrat dan jenis gula yang ada pada Ulva reticulata diproduksi menjadi bioetanol melalui metode hidrolisis asam menggunakan katalis asam sulfat dan asam klorida dengan bantuan pemanas CEM Synthesizer, fermentasi menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae dan pemurnian menggunakan metode distilasi bertingkat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permukaan Ulva reticulata sebelum dan sesudah hidrolisis menggunakan Scanning Elektron Microscopy (SEM), daya CEM Synthesizer yang menghasilkan kadar gula pereduksi tertinggi dan kadar bioetanol tertinggi dari hasil fermentasi hidrolisat Ulva reticulata. Hasil analisis permukaan Ulva reticulata sebelum dan sesudah hidrolisis memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Kadar gula pereduksi tertinggi diperoleh pada daya 200 Watt untuk HCl dan H2SO4 sebesar 97,06 g/L dan 76,39 g/L. Kadar Bioetanol tertinggi diperoleh sebesar 44,29% untuk katalis HCl dan untuk katalis H2SO4 sebesar 42,51%.

Actions (login required)

View Item